Nikuba merupakan Alat yang mampu konversi Air menjadi Bahan Bakar Minyak pada Kendaraan Mesin saat ini menjadi sorotan Media Judi Slot Online Gacor. Nikuba baru baru ini mendapatkan perhatian dari Luar Negeri yang salah satunya Negara Italia yang mengundang Aryanto Misel pencipta Nikuba ke Italia untuk presentati Alat ciptaannya tersebut. Inovasi ini awalnya mendapatkan Atensi dari salah satu Pabrik Otomotif di Eropa dan mereka melakukan Survei ke Cirebon tempat dimana Alat Nikuba ini lahir. Dan dari Hasil Survei tersebut, Nikuba mendapat kesempatan untuk Presentasi kepada Pabrik Otomotif di Italia yang akan dilaksanakan pada Tanggal 18 Juli 2023 di Milan, Italia. Aryanto Misel ke Eropa untuk presentasikan Nikuba dan Pabrik Otomotif yang ternama seperti Ducati, Ferrari dan Lamborghini ikut serta dalam Presentasi tersebut.
Aryanto Misel mengatakan Nikuba belum diproduksi secara massal karena masih menunggu Legalitas. Tetapi dia yakin jika Nikuba bisa membantu pengendara Sepeda Motor lebih irit. Nikuba Konversi Air menjadi Bahan Bakar melalui Sistem pemisahan Hidrogen dan Oksigen yang ada didalam Air yang telah dielektrolisa menjadi Hidrogen. Teknologi ini telah berhasil disempurnakan membuatnya lebih Efesien saat digunakan pada Kendaraan dan memungkinkan untuk menghemat 100% Bahan Bakar Minyak.
“Nikuba sudah pernah diuji coba Pulang dan Pergi dari Cirebon menuju Semarang yang hanya menghabiskan 1 Liter Air saja. Nikuba saat ini sudah ada 31 Unit yang sedang digunakan oleh Kodim dan Koramil Lemahabang dan 3 Bulan tidak pernah isi Bensin melainkan hanya isi ulang Air saja.” Ujar Ayranto Misel. Yannes Martinus Pasaribu merupakan Akademis dari Institut Teknologi Bandung mengatakna jika Prinsip Elektrolisis Air untuk menghasilkan Gas Hidrogen dan Gas Oksigen ini secara teknis bisa dilakukan.
“Proses Elektrolisis ini sebetulnya yang dimaksud ialah Proses penguraian Air menjadi Hidrogen dan Oksigen dengan bantuan Listrik, itu mudahnya. Penciptanya tidak menjelaskan jika Energi yang dimaksud dalam Proses Elektrolisis tersebut untuk memisahkan Hidrogen dari Air yang berasal dari Listrik Eksternal bukan dari Aki Kendaraan.” Ujar Yannes Martinus Pasaribu. Dia menambahkan jika Aryanto Misel tidak memberikan pembanding yang jelas pada pengguna Nikuba dan Metode Konvensional. Dan juga tidak menjelaskan Mekanisme atau Teknologi yang digunakan oleh Nikuba untuk mencapai tingkat efesiensi yang tinggi dalam penggunaan Air sebagai Bahan Bakar.
“Tanpa adanya pembanding yang jelas, sulit untuk menilai apakah Nikuba benar benar bisa Irit yang Signifikan. Informasi ini tentu sangat diperlukan untuk memahami Klaim untuk lebih mendalam. Terutama saat Aryanto Misel ingin mendaftarkan Paten Teknologinya tersebut. Klaim ini tidak didasarkan oleh Informasi yang didapatkan dari Verifikasi secara Independen atau Penelitian. Membuat sulit untuk menilat sejauh apakah Inovasi dari Nikuba ini berhasil atau berpotensi efektif untuk Kendaraan.” Ujar Yannes Martinus Pasaribu.
Dia juga menambahkan jika Nikuba yang diklaim tersebut sudah berhasil disempunakan membuat lebih efesiem saat digunakan dan bisa menghemat 100% Bahan Bakar Minyak itu belum didukung pada Bukti yang konkrit. Tentunya Nikuba masih dalam tahap Proses, tetapi ini bisa benar benar terjadi apalagi sudah mendapatkan perhatian dari Negara Eropa yang dimana ingin menggunakan Nikuba untuk di ajang MotoGP dan Formula One (F1) jika Nikuba sudah mendapatkan Hasil yang sempurna dan sudah bisa diproduksi secara massal. Dan tentu pengendara Motor bisa lebih irit uang ketimbang membeli BBM terus menerus.